Di era modern ini, kemajuan teknologi dan digital telah memungkinkan banyak generasi muda untuk naik ke posisi kepemimpinan dan menjadi pemimpin muda, baik itu dalam tim, perusahaan besar, wilayah, atau bahkan negara.
Sebagai contoh yang mencolok, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang baru berusia 36 tahun, telah menjadi topik hangat karena keterpilihannya sebagai Wakil Presiden 2024. Hal ini menunjukkan bahwa usia bukanlah batasan untuk kepemimpinan dan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan.
Untuk mengarahkan kemajuan ke arah yang lebih positif, penting bagi pemimpin muda untuk memiliki karakter yang kuat. Karakter tersebut termasuk kemampuan untuk berinovasi, beradaptasi dengan perubahan, dan memiliki visi yang jelas tentang masa depan.
Selain itu, integritas, keberanian, dan empati juga merupakan kualitas penting yang harus dimiliki oleh pemimpin, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang tidak hanya cerdas tetapi juga beretika dan memperhatikan kepentingan banyak orang.
Namun, perlu diakui bahwa karakter seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi dan latar belakang individu tersebut.
Setiap pemimpin memiliki pendekatan unik dalam menghadapi tantangan, berkomunikasi dengan pengikutnya, dan mengejar tujuannya. Ini menunjukkan bahwa tidak ada satu formula tunggal untuk kepemimpinan yang sukses, tetapi beragam pendekatan berdasarkan keunikan karakter individu dapat berkontribusi pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Berkah Ramadhan, Gibran Rakabuming Raka Bagikan 10.000 Paket Sembako
Mengutip Johnson & Wales University, ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh pemimpin generasi muda saat ini, berikut ini:
1. Ramah & Terbuka
Ketika pemimpin berkomunikasi dengan keterbukaan dan keberanian untuk mengakui kesalahan, masyarakat cenderung memberikan apresiasi dan respons yang lebih baik, karena mereka merasa dipercayai. Pemimpin yang efektif adalah mereka yang membuat orang lain merasa nyaman untuk berinteraksi, memberikan keyakinan bahwa mereka akan menerima respons yang transparan dan jujur. Seorang pemimpin dengan pendekatan humanis dikenal akrab, mudah didekati, dan mampu membuat koneksi emosional melalui pengalaman dan perasaan bersama dengan komunitasnya.
2. Punya Kebaikan Hati
Semua orang akan memberikan respons yang baik terhadap orang lain yang ceria, baik, dan tampak mengutamakan orang lain. Menampilkan kebaikan, bahkan dengan orang-orang yang sulit bergaul, menjadikan seorang pemimpin lebih efektif, dan terasa bisa dipercaya.
3. Perhatian
Orang-orang di kantor atau dalam suatu tim misalnya, dapat lebih menikmati pekerjaan mereka dan bisa menjadi lebih produktif ketika pemimpin mereka menghormati dan menerima pandangan mereka. Â Orang yang memikirkan orang lain dan sering mengutamakan kebutuhan mereka dapat membantu seorang pemimpin mendapatkan kepercayaan dan loyalitas. Pemimpin yang humanis akan menunjukkan empati dan mampu menempatkan diri pada posisi orang yang dipimpinnya.
4. Kreativitas Tinggi
Orang-orang membutuhkan ide dan wawasan baru dari para pemimpin mereka agar dapat mencapai hasil yang terbaik. Pikiran kreatif yang mampu berpikir out of the box sangat efektif di tempat kerja dan di mana pun. Pemimpin yang humanis umumnya mampu berpikir dari sudut pandang berbeda, dilakukan secara sistematis, mendalam, dan penuh imajinasi serta kemungkinan-kemungkinan baru.
5. Punya Kestabilan Emosi
Emosi seseorang bisa berubah sepanjang hari, namun orang mengharapkan pemimpin memiliki emosi yang stabil sepanjang hari. Dengan demikian, sifat pimpinan ini bisa memicu stabilitas emosional anggota tim atau masyarakat secara umum, sehingga pekerjaan atau opini serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan bisa dilakukan dengan lebih efektif.