Siksa Kubur resmi melampaui 2 juta views. Angka tersebut dirilis saat tujuh hari penayangan film horor terbaru Joko Anwar pada 11 April 2024.
Studio Come and See Pictures dan Rapi Films mengumumkan di media sosial pada Rabu, 17 April 2024, bahwa Siksa Kubur telah mengumpulkan 2.003.981 penonton hingga sore hari di hari ketujuh penayangannya.
Selama dua hari tayang, jumlah tersebut bertambah 602.264 karena penayangan terakhir pada 15 April 2024 berhasil menarik 1.401.717 penonton. Atau, rata-rata 301.132 penayangan per hari.
Dibandingkan dengan sekitar 250.000 penonton setiap hari dalam dua hari pertama, rata-rata penayangannya lebih besar.
Baca Juga: Siksa Kubur vs Badarawuhi, Mana yang Paling Bagus Ditonton?
Sita (Faradina Mufti), setelah orang tuanya terbunuh dalam serangan teror, berusaha mencari alasan keberadaan agama. Pencariannya dicatat dalam Siksa Kubur. Adil (Reza Rahadian), kakak laki-laki Sita, membantunya sebagai pengurus rumah tangga.
Tujuan Sita bermula dari pengalaman negatif Adil serta kekecewaannya atas kematian orang tuanya di tangan pihak yang mengaku melakukan jihad atas nama Islam.
Joko Anwar menulis, mengedit, dan mengerjakan sendiri Siksa Kubur. Film ini tidak hanya tidak pantas untuk ditonton remaja, tetapi juga didasarkan pada film pendek tahun 2012 berjudul sama.
Dibintangi bersama Faradina Mufti, Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim merupakan film yang ditujukan untuk orang dewasa yang berusia di atas 17 tahun.
Baca Juga: Quentin Tarantino Batal Garap Film Terakhirnya, The Movie Critic
Namun, pemirsa harus mewaspadai beberapa peringatan pemicu sebelum menonton Siksa Kubur, termasuk gambar kekerasan dan darah kental, musik tidak menyenangkan, pelecehan, dan bunuh diri.
Keberhasilan film Siksa Kubur dalam menembus angka 2 juta penonton dalam waktu singkat menandakan penerimaan luas terhadap genre horor yang dibalut dengan narasi mendalam dan kompleks.
Keberanian Joko Anwar dalam menggali tema-tema berat dan kontroversial, seperti krisis keimanan dan dampak terorisme, tidak hanya memperkaya ranah perfilman Indonesia tetapi juga menunjukkan bahwa penonton modern siap untuk tantangan intelektual serta emosional.
Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan kekuatan cerita yang dibawakan tetapi juga mengukuhkan posisi Joko Anwar sebagai sutradara yang mampu mendorong batas-batas naratif dalam sinema. Film ini, dengan dukungan kuat dari aktor-aktor berbakat seperti Faradina Mufti dan Reza Rahadian, tidak hanya memenuhi harapan tetapi juga meninggalkan kesan mendalam pada penonton, merayakan keberanian dalam berkisah dan keindahan dalam penceritaan visual.